Kekerasan di dunia Pendidikan
sumber : google |
Kasus
kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan kerap seringkali terjadi. Dunia pendidikan
telah di nodai oleh orang – orang yang tak bertanggung jawab. Penyebab kekerasan bisa terjadi di sekolah
karena berbagai faktor yang berbeda – beda. Seringkali mendengar beberapa kasus
kekerasan tidak di laporkan kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia ?(KPAI)
karena di ancam oleh guru seperti tidak di berikannya nilai dan membuat korban
tidak naik kelas. Kasus seperti ini biasa terjadi pada kasus kekerasan seksual.
Tragedi kasus yang memberikan sanksi hukuman yang tak manusiawi pun kerap
terjadi sebagai contohnya terjadi di Sekolah Dasar di Sumatera Utara diberi
hukuman menjilat WC.
Data KPAI mengatakan, sebanyak 84
persen siswa pernah mengalami kekerasan di sekolah, 45 persen siswa laki – laki
menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah melakukan kekerasan dan 40 persen
siswa usia 13 – 15 tahun melaporkan pernah mengalami kekerasan fisik oleh teman
sebayanya.
Kekerasan
tak hanya terjadi pada siswanya, guru pun rentan terkena kekerasan yang di
lakukan oleh siswanya terhadap guru. Sungguh ironis. Rasa hormat kepada guru
sudah hilang. Hanya karna kesalahan sedikit membuat guru hingga kehilangan
nyawa. Seperti kasus yang ada di Madura. Walau penyebab murid tersebut memukul
guru masih simpang siur, tetaplah yang di lakukan si anak salah. Karena guru
merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang memberikan ilmu. Setidaknya tidak
boleh memukul, hormati dia sebagai guru di sekolah.
Untuk alasan
apapun kekerasan di pendidikan tidak boleh di lakukan meskipun untuk
mendisplinkan siswa. Stop kekerasan di dalam dunia pendidikan, jangan
memperburuk catatann hitam dunia pendidikan di Indonesia. Selesaikan permasalahan
dengan baik – baik tak perlu menggunakan emosi.
Komentar
Posting Komentar